


Sekilas, mungkin Sobat akan heran mengapa menikmati air bersih dan sehat menjadi headline.
Begitulah yang terjadi di Desa Katol Timur, Bangkalan, ketika air bersih menjadi langka pada musim kemarau panjang ini. Nyaris 2 bulan lamanya kekeringan melanda wilayah tersebut.
Tim amil Taman Zakat mendatangi lokasi dropping Air Bersih dan Sehat di Madrasah Miftahul Ulum, Dusun Bringin, Desa Katol Timur, Kecamatan Kokop, Bangkalan, hari Senin (9/10) dan melihat sendiri bagaimana warga dan santri mengakses sumber air selama dilanda kekeringan.
Sumber air yang dimaksud berjarak 300 m dari madrasah. Medan yang harus dilewati untuk mencapai ke sana meliputi lereng yang cukup curam.
Ketika musim penghujan, airnya melimpah dan bersih. Namun, begitu masuk musim kemarau, sungai menjadi kering dan menyisakan genangan air. Dari sinilah warga dan santri menggantungkan aktivitas hariannya, termasuk bersih diri, mencuci, berwudhu, dan memasak.
Yang memprihatinkan adalah air dalam genangan tersebut berubah warnanya menjadi hijau pekat. Tidak layak lagi digunakan untuk keperluan memasak, apalah lagi dikonsumsi sebagai air minum. Amat tidak sebanding dengan effort yang dikeluarkan untuk mencapai ke sana.
Alhamdulillah, Air Bersih dan Sehat yang kami drop menjadi solusi bagi warga setempat dan santri. Tak perlu lagi jalan panjang menyusuri curamnya lereng untuk berwudhu di genangan air berwarna hijau.
Salam dan ungkapan terima kasih disampaikan oleh Ustadz Muhammad Mawardi Irsyad, pengasuh Madrasah Miftahul Ulum kepada Sobat Baik yang terlibat dalam aksi kebaikan ini. "(Kami) sangat terbantu karena air tersebut akan digunakan untuk keperluan santri dan warga sekitar."
Bertambah luaslah kebermanfaatan yang kita alirkan bersama, Sobat! Semoga Allah Swt. menggantinya dengan kebaikan dunia dan akhirat.
Sobat Baik, selama musim penghujan belum lagi menyapa kita, Taman Zakat akan terus menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang dilanda krisis air bersih. Dukung perjuangan kami dengan klik:
